Sunday, March 17, 2013

LAPORAN ANALISA KELAYAKAN USAHA
(NAZWA LAUNDRY)           
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok
Mata Kuliah : Ilmu Hitung Keuangan
Dosen Pengampu :Alif Ringga, M.Pd



Disusun Oleh :
Kelompok 5

Ega Somantri                                                (59451011)
Iis Ismiyah                                      (59451021)
Laeliyah                                            (59451025)
Ririn Nuraeni                                  (59451041)
Setia Gunawan                                (59451047)

FAKULTAS TARBIYAH
MATEMATIKA-B / SEMESTER V

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) SYEKH NURJATI
CIREBON
2011





BAB I
PENDAHULUAN
A.       Latar belakang
Dalam era globalisasi sekarang ini, kebutuhan manusia dalam berbagai bidang meningkat dengan pesat, salah satunya yaitu kebutuhan sandang. Sandang merupakan kebutuhan primer yang harus dipenuhi oleh setiap manusia. Perkembangan zaman dan tekhnologi mempengaruhi pula kebutuhan akan sandang baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Dari segi kuantitas lebih dipengaruhi karena pertambahan populasi manusia di dunia ini sedangkan dari segi kualitas dipengaruhi oleh rasa kenyamanan yang di inginkan manusia, tentunya tidak lepas dari keadaan ekonomi masing-masing individu.
Mengenai sandang khususnya pakaian tentunya memerlukan perawatan yang ekstra, contohnya dicuci dan disetrika. Mengenai mencuci dan menyetrika,di Indonesia sekarang ini sudah terdapat jasa pencucian yang biasa kita sebut dengan laundry.
Sekarang ini industry laundry sangat berkembang khususnya diperkotaan, hal tersebut disebabkan karena tingkat kesibukan warga kota yang sangat tinggi. Laundrypun bukan sekedar tempat mencuci melainkan sebagai tempat perawatan pakaian agar lebih bersih dan awet serta factor serba cepat dan praktis menjadi trend bagi masyarakat saat ini. Begitu pentingnya keberadaan laundry saat ini maka bisnis ini begitu berkembang pesat. Jika dahulu jasa laundry masih dikelola oleh kebanyakan hotel tapi saat ini dapat dilihat bahwa usaha laundry juga dapat dikelola oleh masyarakat umum seperti halnya di wilayah kota Cirebon yang merupakan kawasan hunian yang kini ruang lingkupnya dipenuhi oleh pendatang seperti pelajar(mahasiswa) dan karyawan. Seiring dengan tuntutan waktu dan padatnya jadwal aktivitas maka beberapa kegiatan harian dari mahasiswa dan karyawan seperti mencuci menjadi permasalahan tersendiri sehingga hal tersebut membuka peluang bagi kalangan bermodal untuk menjalankan usaha laundry.
Keuntungan dalam mengelola laundry milik sendiri tentu bisa diraih dengan lebih cepat dan mudah. Selain pendapatan tidak harus dibagi – bagi, segala sesuatunya pun dapat anda kelola sendiri. Berbeda halnya dengan bentuk usaha laundry waralaba, dimana anda harus terikat pada peraturan, mulai bagi hasil keuntungan hingga kegiatan operasional.
Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa pada awalnya, bisnis laundry diperuntukkan oleh masyarakat kalangan menengah atas. Artinya, orang – orang yang menggunakan jasa laundry hanyalah berasal dari orang – orang kelas atas alias orang kaya saja. Hal tersebut didasarkan fakta bahwa dahulu, orang – orang yang memiliki baju berkualitas adalah orang – orang dari kalangan menengah.
Akan tetapi sekarang, jasa laundry tidak hanya diperuntukkan bagi kalangan elite maupun eksekutif, tetapi telah mewabah ke kalangan non elite, seperti Mahasiswa, masyarakat umum, dan karyawan. Selain itu, jasa laundry pun memberikan layanan yang spesial kepada golongan tersebut, yaitu hemat khas anak kos.
Laundry hemat ala anak kost adalah jenis bisnis laundry kiloan. Dalam hal ini, satuan yang digunakan ialah kiloan. Konsumen hanya perlu mengeluarkan biaya mulai Rp. 2.000,00 sampai Rp. 4.000,00 per kilogram baju yang dimasukan ke jasa laundry. Harga tersebut tidaklah terlalu mahal untuk kalangan anak kost (Mahasiswa atau karyawan).
Alasan lainnya yang membuat bisnis laundry menjanjikan masa depan yang baik bagi para owner-nya adalah harga laundry kiloan lebih murah dibandingkan harga laundry per potong atau laundry dengan sistem dry clean. Harga yang relatif murah tersebut merupakan satu – satunya alasan bagi konsumen untuk menggunakan jasa laundry kiloan.
Di indonesia, kebanyakan jasa laundry berlokasi di ruko (rumah toko) atau rumah pribadi. Fasilitas yang ditawarkan banyak dan biasanya hampir sama antara satu jasa laundry dengan jasa laundry lainnya, yakni penggunaan setrika masa kini dan bermerek, melayani antar jemput pakaian menggunakan motor, menggunakan pewangi dan pengharum pakaian yang berkualitas, dan lain sebagainya.
Fasilitas – fasilitas tersebut termasuk salah satu cara atau tips untuk menarik simpati pelanggan. Biasanya, setelah mendapatkan pelanggan tetap, cara lain yang harus dilakukan adalah mempertahankan agar pelanggan tidak pindah ke jasa laundry lainnya. 
B.       Identitas Pemilik
Nama                                           : Sri Dayu
Tempat/Tanggal Lahir   : Indramayu, 24 April 1987
Jenis Kelamin                              : Perempuan
Alamat                                        : Desa Karya Mulya RT .01 RW.06 Kec.  Kesambi, Harapan Mulya
Agama                                          : Islam
Status                                           : Menikah
Nomor  HP                                  : 081313288262
Pendidikan Terakhir                  : SMK
Pengalaman Bekerja                  : -SPG Di Surya Toserba
                                                       -Babysitter di Taiwan

C.        Data Perusahaan
Nama Usaha                                : Nazwa Laundry
Alamat                                        : Majasem Cirebon (Depan Kampus STF
 YPIB)
Tanggal Berdiri                          : 1 Desember 2010
Nama Pemilik                              : Ibu Sri Dayu
Nomor  HP                                  : 081313288262
Bidang Usaha                              : Jasa laundry
Bentuk Badan Usaha                 : Perorangan




BAB II
ISI
A.     Aspek Produksi
                     Proses Laundry kiloan pada dasarnya hampir sama dengan proses mencuci baju yang biasa kita lakukan dirumah. Bedanya, proses laundry kiloan sedikit lebih detail dan lebih banyak langkah-langkahnya dari mencuci pakaian dirumah biasa.
Dalam usaha laundry kiloan, ada 5 proses produksi:
1.     Pre Washing / Spotting
Proses memilih pakaian yang bernoda (karena daki, keringat, dll) atau proses pembersihan noda awal. Jelasnya, proses ini adalah proses dimana pekerja laundry akan membersihkan noda-noda yang kelihatan dan tidak dapat dihilangkan hanya dengan mencuci baju di mesin cuci. Noda-noda ini seperti noda tinta, noda darah, makanan dan lain sebagainya. Proses ini juga disebut sebagai proses perendaman pertama dimana kita akan merendam pakaian kotor sebelum dicuci bila diperlukan.
Dalam Proses pre-washing biasanya chemical (kimia) laundry yang dibutuhkan adalah: General Spotter / Emulsifier / Oxy booster.
2.     Proses Washing
Proses ini adalah proses pencucian dengan menggunakan Detergen dan  mesin cuci. Ini seperti kita mencuci biasa dengan mesin cuci, dan kemudian pakaian akan dibilas dan kemudian akan di peras (spin).
Dalam Proses Washing biasanya chemical (kimia) laundry yang dibutuhkan adalah: Deterjen, Pelembut (softener) dan chemical tambahan lain yang bertujuan untuk membantu proses pencucian agar lebih baik.
3.     Proses Dryer 
Proses ini adalah proses pengeringan pakaian. Untuk laundry yang memiliki mesin dryer maka pengeringan dilakukan di mesin dryer. Buat laundry yg tidak memiliki dryer ini adalah proses penjemuran pakaian sampai kering.
Tidak ada chemical yang dibutuhkan didalam proses pengeringan.
4.     Proses Pressing
Proses ini adalah proses penyetrikaan/ironing agar pakaian yang kering menjadi rapi dan tidak kusut akibat proses pencucian. Biasanya penyetrikaan dilakukan dengan setrika uap, setrika listrik, mesin pressing, atau steamer.
Dalam Proses Pressing biasanya chemical (kimia) laundry yang dibutuhkan adalah: Pelicin.
5.     Proses Finishing
Ini adalah proses packing (pembungkusan), pada saat packing biasanya pekerja laundry akan memasukan dan memilih pakaian yang telah di setrika didalam satu bungkusan sesuai dengan nota bon/pelanggan.

B.     Aspek pemasaran
                   Aspek pemasaran harus disesuaikan dengan target konsumen atau pelanggan yang ingin kita tuju atau garap. Perlu diperhatikan empat aspek yakni:

v  Jasa
Jasa dalam laundry mencakup mutu jasa, kemasan, layanan yang diberikan, kebersihan, dan lain-lain yang disesuaikan dengan sasaran konsumen. Perhatikan bagaimana persaingan yang terjadi dalam bisnis jasa laundry. Penjual jasa laundry belum terlalu banyak, tapi tetap saja penjual jasa laundry akan semakin berkembang. Ada yang mencoba membuat jasa laundry yang berbeda. Dalam jasa laundry yang kami teliti ini ternyata menawarkan kualitas yang berbeda dari yang lainnya dalam hal kebersihan, kerapian, dan kecepatan.
v  Price atau harga
Kita juga harus menyesuaikan harga jual jasa kita sesuai dengan jenis konsumen yang hendak kita tuju. Apakah untuk konsumen yang berpenghasilan tinggi, sedang, atau rendah? Harmonisasikan antara jasa, harga, dengan jenis konsumen yang hendak kita tuju atau kita garap. Dalam hal ini konsumen yang dituju oleh jasa laundry yang kita teliti yaitu karyawan, pelajar (mahasiswa), pasangan muda yang sama-sama sibuk, dan lain-lain.
Berikut adalah harga jual jasa yang ditawarkan oleh Nazwa Laundry:
*        Cuci+Setrika                 Rp 4.000,00/kg
*        Setrika                           Rp 2.000,00/kg
*        Bad Cover Besar          Rp 10.000,00
*        Bed Cover Sedang       Rp 8.000,00
*        Boneka Super Besar    Rp 8.000,00
*        Boneka Besar               Rp 5.000,00
*        Boneka Sedang            Rp 3.000,00
*        Boneka Kecil                 Rp 1.500,00
*        Cuci Sepatu                   Rp 3.000,00
Sumber: Responden (Ibu Sri Dayu),2011
v  Place atau tempat menjual jasa
Lokasi adalah salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan dalam membuka usaha. Ada usaha yang cocok didirikan di suatu lokasi, tapi tidak cocok di tempat lain. Usaha sewa komputer, warnet, dan fotocopy mungkin sesuai untuk lingkungan di sekitar kampus. Begitupun usaha laundry yang kita teliti, ternyata didirikan di lingkungan kampus sekaligus pemukiman, karena target pemasarannya yaitu mahasiswa dan karyawan.
 Oleh karena itu, lakukan survei untuk mencari tempat yang sesuai bagi usaha kita. Amati kondisi pasarnya, potensi permintaannya, dan jangan lupa cari juga informasi tentang bagaimana prospek perkembangan daerah itu.


v  Promosi
Promosi tidak harus mahal. Menyebar brosur, SMS, memakai pengeras suara (jika memungkinkan) adalah jenis promosi yang cukup murah. Kita harus kreatif dalam berpromosi. Jangan melakukan promosi secara asal-asalan. Promosi harus dilakukan dengan perencanaan yang baik.
Dalam hal ini, Nazwa Laundry menggunakan spanduk, brosur dan SMS.
C.      Aspek SDM
Kunci sukses usaha adalah memiliki SDM yang baik. Sebelum memilih calon karyawan, perhatikan masalah kepribadian dan kemampuannya. Kalau karyawan akan berhadapan langsung dengan pelanggan, tentunya pilihlah orang yang sopan dan ramah. Jika akan menjadi tukang masak tentunya harus dipilih orang yang pandai memasak. Begitu pula dengan usaha jasa laundry, tentunya harus dipilih karyawan yang piawai mencuci, menyetrika, dan melipat pakaian. Hal yang sangat penting pula, pilihlah karyawan yang jujur.

D.     Aspek Keuangan
Ø  Modal awal
Adapun data modal awal yang kami peroleh dari hasil wawancara kami,berikut datanya.

No
Modal Awal
Jumlah
Total Harga
1
Mesin Cuci
2
 Rp  3,500,000.00
2
Pompa Air
1
 Rp      400,000.00
3
Penampung Air
1
 Rp      300,000.00
4
Gantungan Baju
200
 Rp      160,000.00
5
Timbangan
1
 Rp        70,000.00
6
Setrika
3
 Rp      439,000.00
7
Ember
10
 Rp      100,000.00
8
Etalase
1
 Rp      350,000.00
9
Rak
1
 Rp      200,000.00
10
Keranjang
2
 Rp        50,000.00
11
Renovasi Tempat

 Rp  1,000,000.00
12
Spanduk
1
 Rp        40,000.00
13
Detergent
20 kg
 Rp      200,000.00
14
Pewangi Pakaian (Molto)

 Rp      480,000.00
15
Kispray

 Rp      324,000.00
16
Plastik
2 pak
 Rp        22,000.00
17
Nota
3
 Rp           6,000.00
18
Steples+isi

 Rp           6,000.00

Total

 Rp  7,647,000.00
 




















Sumber: Responden (Ibu Sri Dayu),2011

Ø  Pengeluaran Tiap Bulan
Berikut data pengeluaran tiap bulannya yang dikeluarkan oleh pihak Nazwa Laundry yang diklasifikasikan sebagai Variabel Cost:
No
Pengeluaran
Jumlah
Total
1
Plastik
5 pak
 Rp        55,000.00
2
Detergent
20 kg
 Rp      200,000.00
3
Pewangi Pakaian

 Rp      300,000.00
4
Nota
15
 Rp        30,000.00
5
Isi steples
3
 Rp           3,000.00

Total
 Rp      588,000.00
             
Sumber: Responden (Ibu Sri Dayu),2011

Ø  Biaya Operasional

Selanjutnya yaitu biaya operasional tiap bulannya yang dikeluarkan oleh Nazwa Laundry (Fixed Cost).
No
Pengeluaran
Jumlah
Total
1
Gaji Karyawan
3
 Rp   1,200,000.00
2
Listrik

 Rp      200,000.00

Total

 Rp   1,400,000.00

Sumber: Responden (Ibu Sri Dayu),2011

Ø  Penyusutan

·      Penyusutan Mesin Cuci
Untuk mesin cuci kami perkirakan umur ekonomisnya sepanjang 5 tahun dan untuk nilai residunya ditaksir sebesar Rp 500.000,00. Di sini kami akan menghitung penyusutan per bulannya dengan menggunakan metode garis lurus.
 /bulan
Untuk mesin cuci karena terdapat 2 mesin maka nilainya dikali 2è Rp 21000,00 x 2 =Rp 42.000/bulan

·      Penyusutan Pompa Air
Untuk pompa air, kami perkirakan umur ekonomisnya sepanjang 10 tahun dan untuk nilai residunya ditaksir sebesar Rp 50.000,00. Di sini kami akan menghitung penyusutan per bulannya dengan menggunakan metode garis lurus.
          /bulan
·      Penyusutan Penampung Air
Untuk penampung air, kami perkirakan umur ekonomisnya sepanjang 10 tahun dan untuk nilai residunya ditaksir sebesar Rp 30.000,00. Di sini kami akan menghitung penyusutan per bulannya dengan menggunakan metode garis lurus.
/bulan
·      Penyusutan Gantungan
Untuk gantungan, kami perkirakan umur ekonomisnya sepanjang 5 tahun dan untuk nilai residunya ditaksir sebesar Rp 15.000,00. Di sini kami akan menghitung penyusutan per bulannya dengan menggunakan metode garis lurus.
/bulan
·      Penyusutan Timbangan
Untuk penampung air, kami perkirakan umur ekonomisnya sepanjang 5 tahun dan untuk nilai residunya ditaksir sebesar Rp 7.000,00. Di sini kami akan menghitung penyusutan per bulannya dengan menggunakan metode garis lurus.
/bulan
·      Penyusutan Bangunan
Untuk bangunan, kami perkirakan umur ekonomisnya sepanjang 7 tahun dan untuk nilai residunya ditaksir sebesar Rp 0. Di sini kami akan menghitung penyusutan per bulannya dengan menggunakan metode garis lurus.
/bulan

·      Penyusutan Setrika
Untuk setrika, kami perkirakan umur ekonomisnya sepanjang 5 tahun dan untuk nilai residunya ditaksir sebesar Rp 10.000,00. Di sini kami akan menghitung penyusutan per bulannya dengan menggunakan metode garis lurus.
/bulan
Untuk setrika karena terdapat 3 setrika maka nilainya dikali 3è Rp 2300,00 x 3= Rp 6.900/bulan

·      Penyusutan Ember
Untuk ember, kami perkirakan umur ekonomisnya sepanjang 2 tahun dan untuk nilai residunya ditaksir sebesar Rp 1000,00. Di sini kami akan menghitung penyusutan per bulannya dengan menggunakan metode garis lurus.
/bulan
Untuk setrika karena terdapat 10 ember maka nilainya dikali 10è Rp 375,00 x 10= Rp 3.750/bulan

·      Penyusutan Etalase
Untuk etalase, kami perkirakan umur ekonomisnya sepanjang 10 tahun dan untuk nilai residunya ditaksir sebesar Rp 50.000,00. Di sini kami akan menghitung penyusutan per bulannya dengan menggunakan metode garis lurus.
/bulan

·      Penyusutan Rak
Untuk rak, kami perkirakan umur ekonomisnya sepanjang 10 tahun dan untuk nilai residunya ditaksir sebesar Rp 30.000,00. Di sini kami akan menghitung penyusutan per bulannya dengan menggunakan metode garis lurus.
/bulan

·      Penyusutan Keranjang
Untuk keranjang, kami perkirakan umur ekonomisnya sepanjang 2 tahun dan untuk nilai residunya ditaksir sebesar Rp 3.000,00. Di sini kami akan menghitung penyusutan per bulannya dengan menggunakan metode garis lurus.
/bulan
Untuk keranjang karena terdapat 2 keranjang maka nilainya dikali 2è Rp 1000,00 x 2= Rp 2.000,00/bulan

·      Penyusutan Spanduk
Untuk spanduk, kami perkirakan umur ekonomisnya sepanjang 2 tahun dan untuk nilai residunya ditaksir sebesar Rp 0. Di sini kami akan menghitung penyusutan per bulannya dengan menggunakan metode garis lurus.
/bulan

      Jadi,untuk penyusutan semua barang-barangnya yaitu
42000+3000+2250+2500+1050+12000+2300+3750+2500+1500+ 2000+1700 = 76550 Rp 76.600,00/bulan.
Jadi,pengeluaran untuk mengganti barang-barang yang dapat menyusut yaitu sebesar Rp 76.600,00 per bulannya.
Ø  Pendapatan Tiap Bulan
Adapun data yang kami peroleh dari hasil wawancara kami yaitu rata-rata pendapatan tiap bulannya sebesar Rp. 3.000.000,00 dengan penerimaan 30kg pakaian.
Adapun perhitungan yang kami lakukan dari data yang telah kami dapatkan. Diantaranya yaitu perhitungan untuk Return on Investment (ROI), Return of Equity (ROE) dan Break Even Point (BEP).


Ø  Return on Investment (ROI) dan Return of Equity (ROE)
Langkah awal untuk mencari ROI dan ROE yaitu dengan cara mencari nilai laba kotor dan laba bersih per bulannya. Berikut perhitungannya:
Laba Kotor  = Pendapatan – Pengeluaran
 = Rp. 3.000.000,00 – (Rp. 588.000,00 + Rp 76.600,00)
 = Rp. 2.335.400,00 per bulan
Laba Bersih= Laba Kotor – Biaya Operasional
  = Rp. 2.335.400,00 – Rp. 1.400.000,00
  = Rp. 935.400,00 per bulan
           Dari perhitungan di atas jadi kita dapat mengetahui bahwa untuk laba kotornya di dapat 30% per bulan dari nilai investasinya sedangkan untuk laba bersihnya didapaat 12% per bulan dari nilai investasinya.
Ø  Break Even Point (BEP)
Di sini kita akan menghitung 2 macam BEP yaitu BEP unit dan BEP rupiah. Untuk mencari BEP, yang perlu kita cari nilainya terlebih dahulu yaitu biaya tetap per bulan, harga jual per kg dan biaya variabel per kg.
            Untuk biaya tetap per bulannya kita asumsikan biaya untuk gaji karyawan dan listrik. Berikut perhitungannya:
Biaya tetap per bulan = Gaji karyawan + Listrik
     = Rp. 1.200.000,00 + Rp. 200.000,00
     = Rp. 1.400.000,00
Untuk harga jual per kg sudah kita ketahui sebelumnya dari hasil wawancara yaitu Rp. 4.000,00.
Sedangkan untuk biaya variabel per kg kita menghitungnya dengan cara mencari biaya pengeluaran per bulannya kemudian hasilnya kita bagi dengan jumlah pakaian yang di laundry dalam kurun waktu 1 bulan.
Untuk biaya pengeluaran per bulan sudah kita bahas pada sub bab sebelumnya yaitu sebesar:
Rp. 588.000,00 + Rp. 76.600,00 = Rp. 664.600,00
Sedangkan jumlah pakaian yang di laundry tiap bulannya dari hasil wawancara kami rata-ratanya yaitu sebanyak 800 kg.
Biaya variabel per kg== Rp. 830,75  Rp. 900,00/kg
               =
                    =451 kg
=
= Rp. 1.806.451,6 Rp. 1.806.500,00
Dari perhitungan di atas maka didapat untuk biaya produksi per kg nya yaitu Rp 900,00, dan agar modal pemilik usaha kembali maka setidaknya dalam 1 bulan si pemilik harus mampu menjual 451 kg.



BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
            Bisnis laundry merupakan salah satu pilihan bisnis yang relatif mudah.  Kenapa? Karena mencuci dan menyetrika sebenarnya merupakan bagian dari tugas sehari-hari di rumah.  Paling tidak Anda sudah tahu bagaimana memilah pakaian agar tidak saling melunturi, bagaimana agar cucian bersih, lalu bagaimana melipat pakaian agar rapi dan tidak kusut, dsb.
            Selain itu, bisnis laundry berpotensi besar untuk berkembang di masyarakat, karena usaha ini bisa dibilang belum terlalu menjamur,  sementara kebutuhan masyarakat akan jasa laundry semakin besar. Sehingga peluang kita untuk membuka usaha jasa laundry masih terbuka lebar dan dirasa cukup menjanjikan.

No comments:

Post a Comment